Itu hanya state of condition saja ...
yang paling penting adalah mencapai financial freedom. Financial freedom itu bisa dicapai melalui 3 asset class.
1. Paper asset (bisa saham, reksadana, ORI, deposito, dll)
2. Property yang menghasilkan (bisa kost-kostan, condotel, apartement, etc)
3. Bisnis (terserah mo bisnis apa)
Yang paling bagus adalah kita punya 3 asset class itu sekaligus dan memanfaatkannya untuk memperoleh passive income ... biasanya sich dimulai satu satu ... Kalo ane geraknya dari paper merambah ke property dan nanti akhirnya bisnis (sudah menjalani beberapa bisnis tapi masih belon ada yang benar-benar pas nich ... masih terus mencoba dan mencoba).
Ingat real freedom ada pada kata "passive", so kalo menurut ane jika masuk ke dunia bisnis masuklah bisnis yang memerlukan sedikit kehadiran bro ... atau bikinlah sistem yang membuat keterlibatan bro menjadi minimal ... caranya gimana ? coba baca buku "The four hours workweek : Escape 9-5, live anywhere, and join the new rich" karya timothy ferris (ane pengen banget punya lifestyle seperti dia) ... dia mengungkapkan secara rinci cara mengatur bisnis biar bisa berjalan ostosmastis tanpa kehadiran dia, dan membuat dia bisa menggapai level "new rich" ... kemerdekaan terhadap waktu dan kemampuan mobility (dia suka traveling ke tempat-tempat eksotik dunia dan mempelajari hal yang baru hehehe). Caranya dengan menggunakan metode D.E.A.L (Definition, Elimination, Automation, Liberation) ... pembahasan lebih detailnya baca bukunya yeee hehehe
Kalo bikin bisnis yang membuat kita tie ke rutinitas bisnis sich kalo menurut ane cuma memindahkan kesibukan dari bekerja ke bisnis. tapi pada intinya kita masih sibuk hehehe
#dari forum sebelah